Sabtu, 15 Agustus 2009

Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian berbasis Web di DIY

Sistem Informasi Manajemen berbasis web di DIY
Topik: implementasi-ti | Tags: simpeg, TIK, implementasi, IT, web, webbased, dll
Tanggal 30 Juni 2007 kemarin, penulis ada acara kunjungan ke Biro Kepegawaian Setda DIY. Sempat tercengang juga, sedemikian kentalnya budaya yang berbau e. Yang menarik adalah adanya SIMPEGDA (Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Daerah) yang berbasis web. Dari segi tampilan dan fasilitas sih biasa saja. Yang bagus adalah infrastruktur jaringan antar SKPD dan sistem prosedur yang sudah bagus. Di sana semua SKPD sudah terkoneksi dalam satu jaringan intranet. Uniknya mereka menyewa layanan kabel dari suatu Internet Service Provider. Alasannya di DIY jaringan wireless sudah terlalu crowded, jadi mau tidak mau harus mengalah, karena kalah start. Aneh ya, kok di sini pihak pemerintah kok mau mengalah, di daerah lain kalau urusan pemanfaat frekuensi ini pemerintah ya nomor satu. Yang lain harus mengalah.

Di DIY, Simpeg dikembangkan secara bertahap. Awalnya pihak dari BID (Badan Informasi Daerah) DIY membentuk jaringan antar SKPD. Karena alasan teknis, BID memutuskan memakai layanan kabel dari salah satu ISP yang ada di sana. Setelah jaringan terbentuk dan muncul gagasan untuk membangun Sistem Informasi Kepegawaian. Akhirnya dikembangkan Simpeg berbasis web yang datanya diambil dari PUPNS tahun 2003. Setelah data dasar masuk di database, kemudian ditunjuklah seorang operator dari masing-masing SKPD. Operator di sini bertanggung jawab atas data di SKPDnya sendiri.

Uniknya lagi, di sini pembangunan Simpeg dilakukan dengan cara swakelola. Menurut penulis memang seharusnya begitu, karena urusan pegawai adalah urusan yang kompleks. Banyak alur yang harus disesuaikan dengan berbagai macam peraturan. Belum lagi keragaman pemahaman dan ketidaksamaan pelaksanaan di tiap daerah. Dengan swakelola maka dapat diperoleh program sesuai dengan kebutuhan. Memang syaratnya harus ada tenaga yang ahli di bidang itu. Dan sulit, memang mencari tenaga ahli pemrograman di pemerintahan. S1 komputer sih banyak... Ya, begitulah Indonesia... :D

Dari yang penulis pernah baca, implementasi Teknologi Informasi 86% gagal. Dan trilyunan rupiah terbuang sia-sia karena perencanaan yang kurang matang. Sebenarnya kalo ditilik lebih lanjut peran kesuksesan Teknologi Informasi Komunikasi lebih dominan dari faktor di luar TIK itu sendiri.

Teknologi Informasi dan Komunikasi hanya berperan sekitar 20%.
Komponen TIK adalah:

hardware
software
jaringan
database
Sedangkan 80% sisanya adalah faktor-faktor berikut:

Sumber Daya Manusia
organisasi
budaya kerja
sistem prosedur
sistem / payung hukum
dukungan pimpinan, meliputi: dana dan kesinambungan
integrasi antar sistem
Lebih parahnya lagi faktor yang cuma 20% ini kebanyakan juga sering bermasalah. Banyak kasus software yang dikembangkan hanya asal-asalan. Mungkin hanya asal dapat proyek, atau tanpa perencanaan yang matang. Contohnya di Simpeg, di satu sisi pengembang buta masalah kepegawaian dan di sisi lain tidak ada dukungan dari end user. Beberapa bingung karena tidak ada petunjuk atau pengetahuan yang mencukupi, dan lainnya karena takutnya perubahan budaya karena adanya sistem yang baru. Studi kasus di suatu daerah yang stafnya tidak mau mendampingi karena jika simpeg berjalan maka semua tindakannya bisa direkam. Dalam hal ini karena simpeg di daerahnya ditambahkan fasilitas absen. Ada suatu kasus lagi di suatu daerah website pemdanya hanya dibuat dalam waktu 2 hari. Kok seperti membuat candi Sewu saja. Hal ini karena tidak ada kontrak yang jelas antara developer dan end user. Di sini developer hanya membuat software dan tampilan tanpa menyediakan isinya. ya memang mudah, tinggal modif CMS dan tambal sulam dikit-dikit dan wallaa.. jadilah suatu website pemda.

Kalau di DIY sepertinya sudah tahu faktor yang 80%. Di sana para petugas diberikan SK. Dan konsekuensi dari SK itu mereka mempunyai hak dan kewajiban sehingga jelas. Sistem dan prosedur di sana juga jelas. Data menjadi tanggungan tiap-tiap SKPD. Sementara acoount ke simpeg dibagi menjadi 3 kelompok:

guest : bisa melihat data tertentu saja
operator: bisa melihat, entry, edit data di SKPDnya sendiri
admin : memiliki akses penuh ke program simpeg
Kejelasan sitem dan prosedur juga dapat dilihat dari koordinasi yang bagus antara BID dan Biro Kepegawaian. Pemandangan yang jarang saya lihat di sini.
Walaupun dari pihak pemda-DIY mengatakan bahwa sistem di sana masih jauh dari sempurna dan masih perlu dikembangkan lagi namun menurut saya sudah sangat layak untuk dicontoh. Dan yang membuat saya kagum lagi, mereka bersedia sharing untuk mengimplementasi IT di daerah-daerah.

SIM Kepegawaian

SAPK (Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian)
Topik: implementasi-ti | Tags: SAPK, BKN, BKN, Simpeg, dll
Badan Kepegawaian Negara (BKN) akan mewujudkan sistem informasi manajemen kepegawaian yang handal dengan harapan terwujudnya data Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang akurat melalui Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian secara On-line (SAPK).

Tujuan lebih lanjut dari sistem tersebut adalah mewujudkan data kepegawaian yang mutakhir disetiap instansi pusat maupun daerah yang terintegrasi secara nasional dalam sistem aplikasi pelayanan kepegawaian sehingga akan meningkatkan pelayanan di bidang kepegawaian secara transparan dan objektif.

SAPK adalah sistem informasi berbasis komputer yang disusun sedemikian rupa untuk pelayanan kepegawaian.

SAPK mempunyai karakteristik sebagai berikut:


Sistem yang terkoneksi secara on-line antara BKN Pusat, Kantor Regional BKN dan instansi dengan menggunakan jaringan komunikasi data.

Menggunakan satu basis data PNS yang digunakan secara bersama.

Menggunakan struktur data dan tabel referensi yang sama sesuai standar baku yang disusun oleh BKN pusat.

Sistem yang dibangun dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan instansi pengguna
Jaringan yang dibutuhkan, Implementasi SAPK memerlukan jaringan komunikasi data antara BKN dengan Kantor Regional, BKN dengan Instansi Pusat, Kantor Regional BKN dengan Instansi Daerah.
Instansi pengguna SAPK perlu menyiapkan jaringan dengan bandwith minimal 2X64 kbps, network switch dengan spesifikasi standar.


Segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan SAPK mulai dari pengadaan perangkat keras, sewa jaringan leased line, installlasi program dan pelatihan dibebankan pada anggaran masing-masing instansi.

Pedoman pemanfaatan Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian dapat merujuk ke http://www.bkn.go.id/peraturan/PERKA_BKN_%2020_2008.pdf peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara nomor 20 tahun 2008 tentang "Pedoman pemanfaatan Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian".

Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian

Pengantar Sistem Informasi Manajemen Pegawai
Topik: implementasi-ti | Tags: simpeg, pemkab trenggalek, implementasi TI, dll
Pencatatan data Kepegawaian
Manfaat pencatatan data Kepegawaian adalah sebagai sarana untuk menyimpan data kepegawaian secara sistimatis, sehingga memudahkan penemuan kembali jika diperlukan. Data kepegawaian diolah menjadi informasi kepegawaian, sangat diperlukan untuk bahan pembinaan pegawai.
Pengelolaan kepegawaian yang bersifat manajerial maupun teknis administratif selalu berhubungan dengan data, dalam bentuk yang tercetak maupun data elektronik. Kegiatan administrasi kepegawaian akan berpengaruh pada keadaan data perorangan pegawai maupun keseluruhan. Seringkali perubahan – perubahan yang terjadi tidak segera diketahui para pelaksana administrasi yang lain. Keberadaan perangkat komputer tidak banyak membantu karena data disimpan dan dikelola oleh masing-masing pelaksana dan tidak ada kesatuan plaltform dalam penyimpanannya. Akibatnya dalam hal data pokok sekalipun, bisa perlu waktu lama untuk menemukannya bahkan terjadi kesalahan.

Sangat penting peranan Data Kepegawaian dalam rangka melaksanakan Pembinaan pegawai Negeri Sipil sehingga perlu adanya Pembentukan sistem pencatatan Kepegawaian dapat dilaksanankan dengan 2 (dua) cara yaitu:

Secara Manual : merupakan pelaksanaan kegiatan pencatatan, penyimpanan dan pengolahan dilaksanakan secara manual , dengan media Buku Induk, File / Tata Naskah perorangan yang disimpan dalam unit almari khusus
Secara Elektronik : merupakan pelaksanaan kegiatan perekaman dan penyimpanan dalam Media Komputer
Berdasarkan keadaan di atas, dibangun suatu program aplikasi komputer yang kita namakan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian disimgkat SIMPEG. Program ini memungkinkan kita menghimpun data tiap PNS, merekam perubahan yang terjadi, serta menyimpannya dalam satu himpunan data (disebut database). Dari database tersebut bisa dijadikan sumber data dalam pelaksanaan administrasi kepegawaian maupun output yang dapat dijadikan informasi untuk membantu pembuatan kebijakan kepegawaian.

Pengertian SIMPEG
Yang dimaksud dengan SIM adalah segala sesuatu yang menyangkut perencanaan, pengembangan, pengelolaan dan penggunaan alat bantu teknologi informasi untuk membantu manusia dalam menyelesaikan seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan pengolahan dan pengelolaan informasi.

Komponen dari SIM sendiri adalah:

1. Manajemen

Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuna ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Karenanya, manajemen dapat diartikan sebagai ilmu dan seni tentang upaya untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien.

2. Teknologi Informasi (hardware dan software)

Teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari pengirim ke penerima sehingga lebih cepat, lebih luas sebarannya, lebih lama penyimpanannya.

Informasi
Sumber Daya Manusia (brainware)
Sedangkan SIMPEG (Sistem Informasi Manajemen Pegawai) didefinisikan sebagai Sistem Informasi terpadu, yang meliputi pendataan pegawai, pengolahan data, prosedur, tata kerja, sumber daya manusia dan teknologi informasi untuk menghasilkan informasi yang cepat, lengkap dan akurat dalam rangka mendukung administrasi kepegawaian.

Lingkup Pembangunan dan Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian

Sistem informasi dan aplikasi
Sarana komputer dan penunjang
Sarana komunikasi
Organisasi dan Sumber Daya Manusia pelaksana
Pembiayaan
Dukungan Manajemen


Tujuan dan Manfaat
Tujuan SIMPEG di Lingkup Pemerintahan

Untuk mendukung Sistem Manajemen PNS yang rasional dan pengembangan SDM di Aparatur Pemerintah.
Mewujudkan data kepegawaian yang mutakhir dan terintegrasi.
Menyediakan Informasi PNS yang akurat untuk keperluan perencanaan, pengembangan, kesejahteraan dan pengendalian PNS
Membantu Kelancaran pekerjaan di bidang kepegawaian, terutama dalam pembuatan laporan
Manfaat SIMPEG

Pelacakan informasi data seseorang pegawai akan mudah dan cepat.
Pembuatan Laporan dapat mudah dikerjakan.
Mengetahui Pegawai yang akan naik pangkat dan yang akan mendapat kenaikan gaji berkala
Memudahkan suatu pekerjaan yang berhubungan dengan kepegawaian
Mendapatkan informasi tentang keadaan pegawai (Profil Kepegawaian) yang cepat dan akurat
Dapat merencanakan penyebaran (mutasi) pegawai sesuai pendidikan dan kompetensinya
Merencanakan Kebutuhan Pegawai (Neraca Kebutuhan Pegawai)
Keuntungan SIMPEG Online (Berbasis Intranet/ Internet)

Dapat memelihara satu data besar secara bersama-sama
Kesalahan / data yang kurang valid dapat dimonitor dan dikoreksi bersama
Dapat melakukan pertukaran data dan file
Berbagi sumber daya misalnya pemakaian satu printer untuk beberapa komputer yang terhubung dalam jaringan komputer
Mempermudah komunikasi dalam suatu lingkungan kerja, misalnya dengan adanya program E-mail atau Chatting
Apabila salah satu unit komputer terhubung ke internet melalui modem atau LAN, maka semua atau sebagian unit komputer dalam jaringan dapat mengakses dengan metode sharing connection.
Peranan Teknologi Informasi dalam pengembangan SIMPEG
Peranan TI (Teknologi Informasi) dalam pengembangan SIMPEG sangat besar artinya. Peranannya dijabarkan menjadi 3 poin:

Memberikan dukungan dalam tugas-tugas pengolahan informasi
Dalam pengolahan informasi tentunya kita tidak akan lepas dengan namanya Teknologi Informasi. Hal yang paling sederhana yaitu apabila kita berkomunikasi tentunya kita tidak lepas dari pesawat telepon. Kemudian dalam mengolah data kita perlu komputer dan untuk menyajikannya kita perlu printer.



Untuk melihat peran Teknologi Informasi dalam pengolahan informasi dapat kita lihat pada tabel berikut:



PROSES PENGOLAHAN INFORMASI


Kegiatan-kegiatan
Pengolahan Informasi Uraian
Perangkat Teknologi Informasi

Capturing Information
Menangkap informasi
Input Technologies
( mouse, keyboard )

Conveying Information
Menampilkan/mempresentasikan informasi
Output Technologies
(screen, printer)

Creating Information
Memroses informasi untuk memperoeh informasi yang baru
Sofware Technologies
(word processing, expert system, aplikasi)

Cradling Information
Menyimpan Informasi
Storage Technologies
( hardisk, cd-rom, tape)

Communicating Information
Mengirim Informasi
Telco Technologies
( modem, satelit, telepon )


Sebagai pendorong inovasi
Seiring dengan makin pesatnya kemajuan Teknologi Informasi makin canggih pula cara penyajian informasi. Kalau dulu kita akrab dengan radio dan televisi kini makin beragam pula cara untuk menangkap informasi. Contohnya adalah ponsel, internet. Kalo dulu telegram dianggap sebagai cara tercepat dalam penyampaian berita maka kini ada layanan SMS dan email sebagai penggantinya. Dalam hitungan detik, data yang kirim dapat sampai ke tempat tujuan. Bahkan beberapa terobosan mulai dikembangkan. Misalnya teknologi 3G dan WIFI memungkinkan seseorang dapat mengirimkan data dalam ukuran yang besar melalui ponsel. Bahkan karena canggihnya layanan ini maka dimungkinkan sesorang dapat ber-teleconference atau panggilan gambar dan suara melalui ponsel.

Sebagai peniada (collapser) waktu dan ruang
Makin berkembangnya Teknologi Informasi berkaibat makin hilangnya batasan ruang dan waktu. Kalau dulu untuk menyusun Daftar Urut kepangkatan (DUK) diperlukan waktu yang sangat lama maka kini dalam hitungan menit bahkan detik, data yang sedemikian banyaknya dapat diurutkan sesuai urutan kepangkatannya. Apalagi didukung dengan makin cepatnya komputer dalam mengolah data.
Adanya fasilitas penyimpanan digital berakibat makin efektifnya media penyimpanan. Kalau dulu diperlukan puluhan rim kertas untuk menyimpan data maka kita cukup dengan sekeping CD maka data yang sekian banyaknya dapat tertampung didalamnya. Sebagai perbandingan cd-rom dapat menyimpan 650 juta karakter informasi, setara dengan :325.000 lembar teks atau 650 rim kertas. Bandingkan pula dengan DVD yang mempunyai kapasitas penyimpanan setara dengan 8 atau lebih keping CD.

Dengan adanya flash disk, CD-RW dan hard disk external maka tranfer data dalam jumlah besar makin mudah. Kalau dulu kita terbatas pada disket yang berkapasitas 1,3 MB maka kini dengan flash disk yang kecil kita bisa menyimpan data sebesar 1GB. Bahkan beberapa tahun, beberapa bulan atau bahkan beberapa hari ke depan dipasarkan alat dengan kapasitas penyimpanan yang besarnya ribuan kali lipat. Hal ini bukan hal yang mustahil karena media penyimpanan berkapasitas dalam hitungan Terra byte sudah ditemukan.

oleh: gecko
dalam rangka: laporan akhir Simpeg berbasis web Pemkab Trenggalek